CA Muara Kaman Sedulang

CA Muara Kaman Sedulang

Sejarah dan Dasar Hukum/ Status Kawasan Pulau sangalaki beserta perairannya ditunjuk menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangalaki berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 604/Kpts/Um/8/1982 tanggal 19 Agustus 1982 yang didasari oleh keadaan alam yang khas baik hewani maupun nabati dan ekosistem laut pantai dengan komponen yang khas pula dengan adanya beraneka jenis karang dan ikan hias, sehingga perlu dibina kelestariannya untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan. Diterbitkan Instruksi Bupati Berau Nomor 60/2346-Um/XII/2001 menerangkan Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki ditetapkan sebagai kawasan larang ambil telur penyu (full protected); Muncul kekhawatiran akan kelestarian telur penyu maka 20 persen dari pemanfaatan telur penyu untuk ditetaskan dan tidak boleh diperdagangkan; Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 35 Tahun 2001 tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Penelitian Penyu di Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan dan Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 36 Tahun 2001 tentang Pembentukan Tim Pengawasan dan Pengamanan Konservasi Pulau Sangalaki, Pulau Derawan dan sekitarnya. Dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 60 Tahun 2019 bahwa Pulau Sangalaki merupakan tempat peneluran Penyu yang didominasi jenis Penyu hijau (C.mydas) dan telah dimanfaatkan mulai jaman Kerajaan Berau. Namun, seiring dengan perjalanan waktu muncul kekhawatiran akan keletarian penyu maka dilakukan upaya konservasi terhadap kelestarian Penyu hijau (C.mydas) Letak/ Lokasi Pulau Sangalaki ditunjuk menjadi kawasan TWA Pulau Sangalaki melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 604/Kpts/Um/8/1982 tanggal 19 Agustus 1982 seluas 280 Hektar. Secara geografis terletak pada posisi 02°5’15”-02°5’9”LU dan 118°23’52”-118°23’48”BT, berada diwilayah administratif Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. TWA Pulau Sangalaki berupa pulau kecil dengan daratan berpasir putih seluas 15 hektar dengan perairan mengelilinginya seluas 265 hektar. Peta Kawasan TWA Pulau Sangalaki Potensi Kawasan Tipe Ekosistem Terdapat 4 (empat) tipe ekosistem TWA Pulau Sangalaki terdiri ekosistem hutan dataran rendah, hutan pantai, lamun dan terumbu karang. Penutupan lahan dengan tipe ekosistem terumbu karang mendominasi seluas 246,54 hektar dengan nilai prosentase sebesar 88,04 persen terdiri perairan dangkal seluas 162,66 hektar dan perairan dalam seluas 83,88 hektar. Menurut kedalamannya ekosistem laut TWA Pulau Sangalaki berada dikedalaman 0 sampai dengan 50 meter dan masih dapat ditembus cahaya matahari. Potensi flora dan fauna Wilayah daratan ditumbuhi berbagai jenis vegetasi yang didominasi jenis vegetasi hutan dataran rendah seperti jenis Sterculia sp., Guettarda speciosa dan Ficus sp. Vegetasi hutan pantai seluas 4,73 hektar (1,69%) mengelilingi pulau sangalaki meliputi area bervegetasi formasi baringtonia seluas 0,60 hektar dengan jenis vegetasi Scaevola taccada, Terminalia catappa, Tournefortia argentea dan area terbuka seluas 4,13 hektar ditumbuhi jenis vegetasi kangkung laut (Ipomea pre-caprae) dan berupa area hamparan pasir putih yang menjadi habitat bertelur penyu baik jenis Penyu hijau maupun Penyu sisik. Sedangkan untuk vegetasi penutup lahan diwilayah perairan terutama diperairan dangkal sedikitnya terdapat 5 (lima) jenis lamun yang tumbuh berkelompok antara lain Thalasia hemprichii, Cyamodocea rotundata, Halophila ovalis, Enhalus acroides, dan Halodule uninervis. Dari lima jenis lamun tersebut lamun Halophila ovalis mendominasi penutupan lahan diperairan dangkal TWA Pulau Sangalaki. Sebagian besar perjumpaan harian satwa dari jenis burung sebanyak 20 jenis yang didominasi jenis Kuntul karang (Egretta sacra) dan Cekakak sungai (Todirhampus chloris) namun secara keseluruhan perjumpaan harian satwa jenis Biawak air (Varanus salvator) lebih banyak dari jenis satwa lainnya. Keberadaan Biawak air (Varanus salvator) sebagai bagian ekosistem TWA Pulau Sangalaki juga menjadi predator utama bagi telur penyu dan bayi penyu, dimana Biawak air (Varanus salvator) mudah dijumpai di TWA Pulau Sangalaki terutama diarea pantai yang terdapat sarang telur penyu. Biota laut dari jenis terumbu karang mendominasi diperairan sedangkan untuk ikan hias dari jenis ikan badut (Amphiprion sp.) mudah dijumpai diterumbu karang lunak. Berikut daftar jenis karang yang teridentifikasi ada di TWA Pulau Sangalaki. Berdasarkan hasil survei karang TWA Pulau Sangalaki, BKSDA Kaltim. 2018 dengan penyelaman dikedalaman 21 meter masih dapat dijumpai berbagai jenis dan bentuk karang sebanyak 47 spesies dari 10 family diantaranya jenis Acroporidae, Diploastreidae, Agriociidae, Favidae, Mussidae, Pectiniidae, Euphylliidae, Fungidae, Poritidae, Plerogyra. Jenis Tanah dan Geologi Material penyusun pantai pulau sangalaki berupa fragmen karang dan butiran-butiran pasir kasar dengan tipe batuan yang berasal dari laut. Tipe pantai Pulau Sangalaki adalah pantai berpasir dengan rataan karang, material pantai meliputi fragmen karang halus dan karang masif. Tipe Iklim, curah hujan, ketinggian/topografi Iklim di TWA Pulau Sangalaki sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim di Samudera Pasifik terdiri dari musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung pada bulan Oktober hingga Mei dengan jumlah hari hujan rata-rata 15 – 20 hari per bulannya. Curah hujan terbesar terjadi pada akhir atau awal musim hujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan Juli sampai September dengan curah hujan terendah pada bulan Juli. Suhu udara rata-rata berkisar antara 24.8ºC – 27.9ºC. Suhu udara minimum berkisar antara 19ºC – 23.2ºC, sedangkan suhu udara maksimum berkisar antara 32ºC – 35.6 ºC. Suhu harian rata-rata tidak menunjukan fluktuasi yang signifikan antara siang dan malam hari. Perbedaan suhu udara maksimum dengan minimum berkisar antara 10ºC – 12ºC. (Dokumen Blok Kawasan TWA Pulau Sangalaki, BKSDA Kaltim Tahun 2014). Pulau Sangalaki diidentifikasi sebagai gosong yaitu timbunan pasir pantai dengan satuan morfologi berupa dataran pantai yang datar. Pulau ini mempunyai laguna