Bekantan (Nasalis larvatus)

Bekantan (Nasalis larvatus)

Bekantan merupakan salah satu keunikan diantara berlimpahnya keanekaragaman hayati yang dimiliki Pulau Kalimantan (Borneo). Primata yang hanya ditemukan di Kalimantan ini termasuk sub famili Colobinae yang memiliki sistem pencernaan seperti hewan ruminansia. Perut Bekantan sangat besar (dua kali lipat dari ukuran perut monyet dari sub famili colobinae lainnya), terbagi menjadi empat bagian dan dipenuhi bakteri yang memfermentasi makanan sehingga memungkinkan primata ini memperoleh energi dengan mencerna dedaunan. Kemampuan ini menjadikannya primata yang paling sukses di hutan hujan Asia dan Afrika. Sistem pencernaannya yang khusus dan teradaptasi dengan hutan menyebabkannya kurang mampu hidup di areal terbuka atau habitat buatan. Makanan utama bekantan adalah daun-daunan, bunga, buah-buahan mentah dan biji-bijian. Bekantan membantu regenerasi hutan dengan menebarkan biji-bijian yang dimakannya. Keunikan lain yang dimiliki bekantan adalah hidungnya yang besar terutama pada individu jantan. Hal ini diduga berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh. Panasnya hutan rawa pesisir dan ukuran tubuh bekantan yang cukup besar serta rongga fermentasi dalam perutnya menghasilkan panas yang menyebabkan bekantan kesulitan untuk menjaga suhu tubuhnya. Hidung yang besar menyediakankan ruang yang lebih luas untuk membuang panas tubuh. Selain itu, hidung tersebut juga menjadi daya tarik seksual karena betina lebih menyukai jantan berhidung besar. Penyebaran bekantan sangat terbatas di hutan rawa pesisir terutama mangrove, hutan rawa gambut serta hutan di sekitar sungai besar (riparian). Keberadaan bekantan terancam akibat degradasi habitat dan perburuan.

FLAGSHIP SPESIES OF
EAST KALIMANTAN DAN NORTH KALIMANTAN